Minggu, 06 Mei 2012
Aspartam, Pemanis Buatan yang Berbahaya bagi Kesehatan
Posted on Thursday, May 19, 2011 By VitaNatures. Under Umum Tags: apa itu aspartam, aspartam, aspartame, bahaya aspartam, pemanis buatan, zat aspartam | 1,728 views Apa itu Aspartam? Aspartam (aspartame) adalah suatu pemanis buatan yang diproses secara kimiawi untuk menghasilkan rasa super manis. Aspartam adalah pengganti gula yang rasanya jauh lebih manis dan harganya sangat lebih murah karena bukan berasal dari tanaman ataupun makanan. Aspartam banyak ditemukan di makanan & minuman olahan, seperti softdrink / minuman bersoda, minuman jus buah dalam botol/kaleng, kacang atom, biskuit, keripik kentang dan singkong, permen bebas gula dan berbagai macam jenis makanan dan minuman olahan lain yang beredar di pasaran. Sejarah Aspartam Aspartam ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1965 ketika James Schlatter, seorang ahli kimia dari GD Searle Company sedang menguji obat anti-ulkus. Aspartam telah disetujui US Food and Drug Administration (FDA) sebagai bahan tambahan untuk makanan pada tahun 1981 dan untuk minuman berkarbonasi pada tahun 1983. Awalnya aspartam sudah disetujui FDA pada tanggal 26 Juli 1974, namun ada keberatan yang diajukan oleh peneliti neuroscience Dr John W. Olney dan pengacara hak konsumen James Turner pada bulan Agustus 1974 serta investigasi praktik penelitian oleh GD Searle Company menyebabkan US Food and Drug Administration (FDA ) menahan persetujuan ini selama 6 tahun. Pada tahun 1985, Monsanto, satu perusahaan produsen pestisida, pupuk kimia, dan benih tanaman transgenik terbesar dunia, membeli GD Searle Company dan memproduksi serta menjual secara massal aspartam dengan merek “Nutra Sweet”. Saat ini banyak merek pemanis buatan aspartam di pasaran, seperti Equal, Nutra Sweet, dan lain sebagainya. Komposisi Aspartam 1. Asam aspartat / Aspartic acid (40% dari Aspartam) Dr Russell L. Blaylock, seorang profesor bedah saraf di Universitas Kedokteran Mississippi, baru-baru ini menerbitkan buku secara menyeluruh merinci kerusakan yang disebabkan oleh konsumsi berlebihan asam aspartat dari aspartam. Blaylock memanfaatkan hampir 500 referensi ilmiah untuk menunjukkan bagaimana kelebihan asam aspartat dan asam glutamat (sekitar 99 persen dari monosodium glutamat (MSG) adalah asam glutamat) dalam penyediaan makanan kita menyebabkan gangguan serius neurologis/saraf kronis dan segudang gejala akut lainnya. Asam aspartat dan glutamat bertindak sebagai neurotransmitter dalam otak dengan memfasilitasi pengiriman informasi dari neuron ke neuron. Terlalu banyak aspartat atau glutamat dalam otak membunuh neuron tertentu dengan membiarkan masuknya kalsium terlalu banyak ke dalam sel. Hal ini memicu produksi radikal bebas berlebihan, yang membunuh sel. Kerusakan sel saraf yang dapat disebabkan oleh konsumsi berlebihan aspartat dan glutamat berlebihan disebut sebagai “excitotoxins”, yang berarti “membangkitkan” atau merangsang sel saraf sehat menjadi mati. Kelebihan glutamat dan Aspartat perlahan-lahan mulai menghancurkan neuron. Sebagian besar (75 persen atau lebih) dari sel saraf di daerah tertentu dalam otak “dibunuh” sebelum gejala klinis dari suatu penyakit kronis terlihat. 2. Fenilalanin/ Phenylalanine (50% dari aspartam) Fenilalanin adalah asam amino yang biasanya ditemukan di dalam otak. Orang dengan kelainan genetik fenilketonuria tidak dapat mencerna fenilalanin. Hal ini menyebabkan tingkat fenilalanin yang sangat tinggi di otak (kadang-kadang mematikan). Penelitian klinis telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi aspartam terutama dengan karbohidrat, dapat mengakibatkan kelebihan tingkat fenilalanin di otak bahkan pada orang yang tidak menderita fenilketonuria. Tingkat berlebihan fenilalanin dalam otak dapat menyebabkan tingkat seratonin di otak menurun, yang menyebabkan gangguan emosi seperti depresi sampai kerusakan otak. 3. Metanol / Methanol (suatu jenis Alkohol) (10% dari aspartam) Metanol / alkohol adalah racun yang mematikan bagi tubuh. Metanol terurai menjadi asam format dan formaldehida (formalin) dalam tubuh. Formaldehida adalah neurotoxin yang sangat mematikan dan susah dibuang oleh tubuh, dan biasanya digunakan sebagai bahan kimia pengawet mayat. Environtment Protection Agency (EPA) Amerika Serikat merekomendasikan batas konsumsi metanol sebesar maximum 7,8 mg / hari. Satu liter minuman yang mengandung pemanis aspartam (biasanya soft drink) terdapat sekitar 56 mg metanol. Bayangkan berapa banyak racun Metanol yang anda konsumsi hanya dari satu liter minuman? Gejala dari keracunan metanol termasuk sakit kepala, telinga berdengung, pusing, mual, gangguan pencernaan, keletihan berlebih, vertigo, menggigil, pikun, baal dan nyeri di kaki, gangguan perilaku, dan neuritis. Masalah yang paling terkenal dari keracunan metanol adalah gangguan penglihatan mata, kerusakan retina, dan bahkan kebutaan. Formalin yang terbentuk dari metanol juga dapat menyebabkan kanker dan cacat pada bayi yang dilahirkan. 4. Diketopiperazine (DKP) DKP adalah produk sampingan dari metabolisme aspartam. DKP telah terlibat dalam terjadinya tumor otak, polip, sampai kebutaan. DKP terbentuk dalam minuman yang mengandung aspartam disimpan dalam jangka panjang/lama. Efek Samping Berbahaya konsumsi aspartam Banyak kerugian dari mengkonsumsi aspartam pada kesehatan kita, bahkan mengakibatkan 92 kasus gangguan kesehatan (yang pernah dilaporkan ke FDA), diantaranya adalah: Diabetes Kanker Bayi yang dilahirkan cacat Epilepsi Sakit Kepala, Migrain, dan Vertigo Masalah perilaku (Behavioral Problems) Sesak Nafas Ganggual seksual Alergi Dan masih banyak lagi Aspartam telah dilarang digunakan pada produk makanan dan minuman untuk bayi dan anak-anak di beberapa negara Eropa, namun Amerika serikat belum memberlakukan larangan ini, mungkin untuk melindungi industri dalam negerinya, dimana Monsato, salah satu perusahaan pembuat aspartam terbesar di dunia berada. Di Indonesia, aspartam masih bebas digunakan untuk konsumsi masyarakat dari bayi sampai manula, oleh sebab itu mulailah membaca label komposisi sebelum anda membeli makanan dan minuman olahan dalam kemasan. Marilah kita mengurangi atau menghindari produk makanan dan minuman olahan yang mengandung aspartam, dan lebih memilih produk dengan pemanis alamiah seperti gula pasir, gula merah, gula aren, xylitol, ataupun stevia yang dibuat dari ekstrak tanaman. http://blog.vitanatures.com/aspartam-pemanis-buatan-yang-berbahaya-bagi-kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar